Khamis, Jun 11

5 bintang - bidadari-bidadari syura - tere-liye

Tajuk: Bidadari-bidadari Syurga
Penulis: Tere-Liye
Penerbit: PTS
Harga: RM25

Blurb:

Bidadari-Bidadari Surga bercerita tentang pengorbanan seorang kakak (Laisa) untuk adik-adiknya (Dalimunte, Ikanuri, Wibisana dan Yashinta) di Lembah Lahambay agar adik-adiknya dapat melanjutkan pendidikan mereka, meski ia harus bekerja diterik matahari setiap hari, mengolah gula aren setiap jam 4 pagi serta dimalam hari menganyam rotan, meski pada dasarnya keempat adik-adiknya tersebut berasal dari darah yang berbeza dengan dirinya.
Satu sisi Laisa digambarkan sebagai kakak yang galak dan tegas, mengejar-ngejar adiknya yang bolos sekolah dengan rotan dan ranting kayu. Di sisi lain, kontradiktif dengan fizikalnya yang gempal, gendut, berkulit hitam, wajah yang tidak proporsional ditambah dengan rambut gimbal serta ukuran tubuhnya yang tidak normal, lebih pendek, Laisa sesungguhnya tipikal kakak yang mendukung adik-adiknya, rela mengorbankan diri untuk keselamatan ‘dua anak nakal’ Ikanuri dan Wibisana dari siluman Gunung Kendeng, serta mati-matian mencari ubat bagi menyembuhkan adiknya Yashinta yang diserang demam panas hingga kejang pada suatu malam.

Ulasan aku:

Just catatan ringkas tentang novel ni. Still xleh nak ikut guide dari Kak Linda RAMFC sbb novel ni aku abiskan sepanjang perjalanan by train pergi balik ke Kelate aritu. So, tak sempat nak take note, salin n all that. Mesti layan novel 5star ni, especially buat Kak Illa RAMFC, a must read novel. Cerita lebih kurang, biarpun dari seberang, tapi tidak sukar untuk dihayati:

Dan sungguh di surga ada bidadari-bidadari bermata jeli (Al-Waqiah:22). Pelupuk mata bidadari-bidadari itu selalu berkedip-kedip bagaikan sayap burung indah. Mereka baik lagi cantik jelita (Ar Rahman:70).

Mereka bukan siapa-siapa tanpa pengorbanan besar Kak Laisa. Prof Dalimunte dengan teori bulan terbelahnya, Ikanuri dan Wibisana dengan gagasan kedai ubahsuai keretanya dan juga Yashinta dengan kepakaran tentang alam semulajadinya. Semuanya bermula dari sebuah keluarga kecil, seorang ibu dan 5 orang anak; Mak Lainuri, yang membanting tubuh di kebun setelah kematian suaminya dek puaka gunung, membesarkan Dalimunte, Ikanuri, Wibisana dan Yashinta dengan penuh jerih payah dibantu oleh Laisa yang sanggup mengetepikan kebahagiaannya sendiri demi adik-adiknya yang tercinta. Biarpun sentiasa dicemuh oleh orang sekitar malahan oleh adiknya sendiri (Ikanuri) dengan perkataan yang begitu mencalar hati, "kau bukan kakak kami", Laisa terus menjalani kehidupan dengan penuh ikhlas demi adik-adiknya yang berbeza tingkah. Ada yang mendengar kata (Dalimunte), ada yang keras kepala (Ikanuri dan Wibisana) dan ada yang sentiasa mengagumi (Yashinta), kisah ini sarat dengan emosi dan juga pengajaran, bahawa setiap yang berlaku itu ada hikmah dan pengajarannya.

Mantaplah Tere-Liye. 5 stars..

2 ulasan:

illaieylla berkata...

akim gi kelate ke
akak gak yg dah sethn lbh x balik kg sob sob sob

tx coz sudi sebut nama akak
insya allah akak akan beli nnt

akimsensei berkata...

wah, kecepatan terserlah. mantap la kak illa. hehe..

Related Posts with Thumbnails