Rabu, Februari 10

Trilogi Syahadat Cinta - 5 Bintang

Oh, trilogi yang amat best dan banyak memberi pengajaran. Termasuk trilogi ni, dah ada 3 trilogi yang wajib kamurang baca:

1) Trilogi Bagaikan Puteri, Cinta Sang Ratu & Hijab Sang Pencinta Karya RAM
2) Trilogi Tombiruo, Semangat Hutan & Tombiruo Terakhir Karya RAM
3) Trilogi Syahadat Cinta, Musafir Cinta & Makrifat Cinta Karya Taufiqurrahman Al-Azizy

Layan..


PTS Syahadat Cinta
Harga seunit (piece): RM 31.90

Tajuk : Syahadat Cinta
Pengarang : Taufiqurrahman al-Azizy
Penerbit : PTS Litera Utama Sdn Bhd
ISBN : 978-983-3892-07-5
Mukasurat : 476 Halaman

Sangat menggetarkan bertemu pemuda metropolis yang memiliki cinta dari sumber hati, bukan nafsu, mentafakuri perjalanan cintanya kepada sang Ilahi melalui wajah kekasih. Membaca novel ini membawa kita kepada pesona Islam yang tidak ekstrim. Sungguh, selalu ada keindahan di setiap lembarnya.

- K.H Muchotob Hamzah, M.M, Wakil Rektor III Universitas Sains al-Quran (UNISIQ) Jateng dan pengasuh Ponpes Al-Asy’ariyyah Kalibeber Wonosobo

Saya jarang membaca novel sebab ia hanya bersifat fiksyen (rekaan) belaka, apalagi novel-novel popular. Tetapi, setelah membaca novel ini, anggapan tersebut hilang. Bagus sekali dan sayang untuk disudahkan.

- Habib Muhsin al-Maulahela, pengamal spiritual di Banjarnegara

Ini kisah cinta dan agama. Keduanya bergolak di relung terdalam perasaan dan hati anak muda kota, dalam budaya dan tradisi yang terus bergerak dan kadang kala penuh ketegangan. Mencari cinta dan agama; menerusi novel ini, Taufiqurrahman al-Azizy mengolah gesekan-gesekan cinta dan pergolakan pemikiran Islam dengan latar pesantren (sekolah pondok) yang kian mempesona dalam sastera Indonesia yang mutakhir.

- Jamal D.Rahman, Pemred Majalah Sastra Horison Jakarta

“Mahukah kamu menciumku?”

“Masya-Allah, kenapa?”

“Sebab ciuman adalah bukti kewujudan cinta. Kamu terpikat kepadaku kerana wajah ini, maka dia meminta bibirku untuk kamu cium. Jika hati yang membawa cintamu kepadaku, maka kamu pun harus mencium hatiku. Pilih mana?”

***

Itulah petikan perbualan antara Iqbal, tokoh utama dalam novel ini, dan Zaenab, gadis yang merupakan perwujudan dari jamaliah Ilahi. Sebagai pemuda metropolis, Iqbal berjuang mengakhiri masa lalunya yang kelam, dan secercah cahaya Ilahi memasuki relung-relung hatinya, dan membawanya ke alam pesantren.

Tetapi ternyata, perjalanan ini memunculkan amuk pergolakan di dalam hatinya. Baru sahaja dia mulai belajar berwuduk, membaca al-Quran dan bersembahyang, tetapi dia terpelanting ke lembah perdebatan, yang pada lahirnya memang dengan sahabat-sahabat senterinya, tetapi pada hakikatnya adalah antara Iqbal dengan dirinya sendiri.

Baginya, hatilah yang perlu mendapat cahaya Islam, menerangi jiwa. Iqbal berusaha memasuki Islam melalui jalur hatinya, dan ternyata jalur itu membawa bersama benih-benih cinta kepada Zaenab, seorang santeriwati di pesantren itu. Tetapi, masih ada dua gadis lain sedang menunggu cintanya: Priscillia, seorang gadis dari keluarga Kristian yang taat dan mendapat berbagai kekerasan dari keluarga dan sahabat-sahabatnya kerana telah memilih memasuki hidayah Islam; sedang gadis yang seorang lagi adalah pelajar sebuah SMA yang dipaksa menikahi orang yang tidak dicintainya, bahkan tidak dikenalnya. Iqbal justeru banyak belajar tentang keagungan Islam dari sebuah keluarga pengemis yang menumpangkannya di teratak mereka ketika dia lari dari pesantren kerana perseteruan-perseteruan fahaman agama yang sangat tajam.

Novel spiritual ini menjadi kesaksian (syahadat) perjalanan cinta seorang anak kota dalam tempias wajah Ilahiyah yang sarat aroma spiritual dan pertarungan ragam tradisi.

--------------------------------------------------------------------------------

PTS Musafir Cinta
Harga seunit (piece): RM 18.00

Tajuk : Musafir Cinta
Pengarang : Taufiqurrahman Al-Azizy
Penerbit : PTS Litera Utama Sdn Bhd
ISBN : 978-983-3892-10-5
Mukasurat : 280 Halaman

Musafir Cinta, merupakan novel kedua dari rangkaian novel trilogi Makrifat Cinta karya Taufiqurrahman al Azizy.

Novel ini mengisahkan perjalanan Iqbal setelah ‘terusir’ dari pesantren di Solo. Setelah mengalami kebingungan hendak pergi kemana, akhirnya takdir mendamparkan dia di Banjarnegara. Disana ia berkenalan dengan beberapa pengamen yang ditemuinya di alun-alun, dan akhirnya tinggal di rumah salah satu pengamen tersebut, Firman, yang ternyata anak pengusaha kaya.

Dirumah orang tua firman inilah dia memutuskan untuk menghabiskan waktu 3 tahun, sebelum kembali ke pesantren untuk memenuhi janjinya pada kyai pengasuh pesantren. Dia memutuskan akan mengisi waktunya dengan menghapal al Qur’an.

Dirumah ini, dia menyaksikan firman dan teman2 nya yang suka mabuk2an, pesta narkoba bahkan juga pesta seks. Dia jadi ingat pada masa lalunya, dan bertekad untuk mengajak Firman dan teman-temannya untuk kembali ke jalan yang benar.

Sebuah dialog dengan Firman pada suatu malam, ternyata malah hampir membawanya kembali menjauh dari Allah. Tak ada lagi lantuan Al Qur’an dari mulutnya, sholat pun ia tinggalkan dan puncaknya, dalam kebingungannya untuk menemukan Tuhan, ia masuk ke sebuah gereja. Dalam gereja itu dia bertemu pendeta yang sangat bijak. Mereka lantas berdialog. Setelah berdialog dengan pendeta itu, sadarlah ia akan kesalahannya dan kemudian mencoba kembali mendekati Tuhan.

Lain halnya dengan Firman, dia memasuki beberapa tempat ibadah untuk menemukan Tuhan. Ingin ia menyampaikan tuntutannya pada Tuhan. Tuhan yang menurutnya telah dia sembah, namun tega merenggut nyawa adiknya dengan cara yang sangat tragis. Rupanya hal inilah yang membuat ia marah dan menjauhi Tuhan. Larut dalam narkoba dan minuman keras.

Merasa dalam hidup tak akan bisa bertemu dengan Tuhan, firman pun ingin segera menuju kematian, agar dapat bertemu dengan Tuhan. Digalinya lubang kubur untuk dirinya sendiri. Hal ini membuat heboh warga kota dan juga aparat kepolisian. Sebuah puisi dilantunkannya sebelum mengakhiri ajalnya



Duhai Kau yang disana

Disinilah aku menunggu Mu

Setelah sekian lama aku menyakini Mu

Dan kemudian meninggalkan Mu



Kemana lagi hendak kuhentakkan langkah

Ketika aku hanya menemukan jiwa gelisah

Tak kuasa menerima takdir Mu

Tak berdaya menghadapi kebesaran Mu



Dalam kesendirian jiwa kudekati Engkau

Tetapi semakin teggelam aku dalam jalan ini

Engkau semakin menjauh dariku

Tidak begitu berhargakah diriku di mata Mu

Duhai, Tuhan yang maha kuasa



Akankah aku harus menghadap Mu melalui kematian

Agar dapat menyaksikan wajahmu

Jika aku harus mati untuk bisa menemui Mu

Sudah ku gali liang kubur ini sebagai pintu untuk bertemu dengan Mu

Saksikanlah

Asyhadu an laa ilaha ilallah

Wa asyhadu anna muhammadar rasulullah…



Iqbal mencoba untuk meluluhkan hati firman agar mengurungkan niatnya untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Firman akhirnya tersadar bahwa caranya untuk bertemu Tuhan selama ini salah. Dia tinggalkan minuman keras, narkoba dan juga seks bebas. Tindakan ini diikuti pula oleh teman2nya yang berprofesi sebagai pengamen. Bahkan akhirnya semakin banyak pengamen jalanan yang akhirnya mulai kembali melaksanakan sholat dan meninggalkan minuman keras.

--------------------------------------------------------------------------------

PTS Makrifat Cinta
Harga seunit (piece): RM 22.00

Tajuk : Makrifat Cinta
Pengarang : Taufiqurrahman Al-Azizy
Penerbit : PTS Litera Utama Sdn Bhd
ISBN : 978-983-3892-11-2

Sambungan kisah Iqbal dalam mencari cinta. Kisah penamat bagi buku sebelumnya iaitu Syahadat Cinta dan Musafir Cinta. Kali ini Iqbal harus memilih sama ada Priscila, Zaenab ataupu Khaura yang akan menjadi jodohnya.

3 ulasan:

Tanpa Nama berkata...

salam kimottt...

kaifaal hal???
sihat??

lama tk chit chat kan??
hehehe...rindu kat kau org semua..
hope everything is ok..

mmmm...novel ni mcm best tp novel yg rq beli smpai rm 280 tu pon blum hbis bc lagik...kahkahkah

tgkla..

ok kimot...slmt bertunang n berkahwin..rq doakn dr jauh...

wassalam..

BuRuuj berkata...

akim, bile kl book fair ek? nk kirim buku dgn akim cam tahun lepas. hehe...

akimsensei berkata...

oit2, rq plain jane.. still plain jane lagi ke? haha.. sehat2.. join la baca@lrg 20/2 ni, jom gegar klsentral..

dila, oh, next month kl bookfair.. boleh aja, xde hal.. wajib terjah tu..

Related Posts with Thumbnails